Kabari merupakan akronim dari Kelas Pengembangan Diri yang diselenggarakan satu kali dalam satu periode pada bulan Mei tahun 2025. Untuk tema KABARI tahun ini adalah "Hidup Segan, Mati Tak Mau". Program kerja Kelas Pengembangan Diri ini semacam workshop yang akan berkolaborasi dengan divisi K3. KABARI x Workshop akan mengusung tema “Hidup Segan, Mati Tak Mau", di mana tema ini diangkat sebagai upaya untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa antropologi di luar dari materi perkuliahan setiap harinya, terutama dalam melihat praktik ekonomi kreatif lokal dari sudut pandang budaya. Kegiatan ini akan diadakan pada Sabtu, 17 Mei 2025. Dalam kegiatan Kabari x Workshop, kami akan memberikan materi dari dosen dan narasumber mengenai keramik dan pembuatan keramik bersama peserta.
Makna dari tema yang kami usung tahun ini dilatarbelakangi oleh fenomena sosial di Kota Malang yang terkenal sebagai kota wisata. Namun, pusat wisata sebenarnya justru terletak di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Sejak era desentralisasi pada tahun 2000, warga Kota Malang mulai mencari cara agar wisatawan juga tertarik mengunjungi wilayah mereka. Salah satu upaya tersebut adalah dengan membentuk desa-desa tematik seperti Kampung Warna-Warni dan Kampung Keramik. Meskipun inovatif, desa-desa ini menghadapi berbagai kendala, terutama dalam mempertahankan minat wisatawan domestik yang cenderung menganggap kampung-kampung tersebut tidak begitu istimewa karena terlalu dekat dengan pengalaman sehari-hari mereka. Sebaliknya, wisatawan mancanegara melihat keunikan dan perbedaan budaya yang lebih mencolok. Oleh karena itu, tema “Hidup Segan, Mati Tak Mau” dipilih untuk menggambarkan perjuangan para pengrajin dan pelaku wisata lokal dalam mempertahankan eksistensinya di tengah arus modernisasi dan perubahan selera wisatawan berada di antara bertahan atau hilang, stagnan atau berkembang.